Ceramah Tentang hikmah dari berpuasa pada bulan Ramadhan

17.28

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
["Alhamdulillahi robbil alamin, wasshalaatu wassalaamu alaa asrafil anbiyaa' i  wal mursaliin wa'ala aalihi wasahbihi ajma'in, (amma ba'du)"

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga kita dapat berkumpul diruangan yang sederhana ini, kemudian selawat dan salam marilah sama sama kita panjatkan kepangkuan nabi besar Muhammad saw, kepada para ulama dan sahabat sekalian,
Bapak, Ibu, dan teman-teman pendengar yang saya hormati, saya akan  menyampaikan uraian hikmah tentang Puasa Ramadhan.
Maha suci Allah yang telah memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa pada bulan Ramadhan. Kewajiaban berpuasa tidak hanya dibebankan kepada ummat islam, tapi juga kepada umat sebelumnya. Sabagaimana firman Allah didalam
Al-Baqarah ayat 183

“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Hadirin sekalian calon penghuni surga.
Setiap perintah Allah yang dibebankan kepada kaum muslimin bukanlah untuk menyakiti atau menyiksa. Allah yang maha pengasih tidak menciptakan hamba-Nya untuk kemudian didzhalimi. Pastilah ada hikmah dibalik tiap-tiap perintah Allah. Beberapa hikmah dari berpuasa pada bulan Ramadhan adalah:

Yang pertama:
Tasihul jism.

Tasihul Jism adalah menyehatkan badan. Sebagaimana alat elektronik seperti HP, Laptop dan kendaraan bermotor, jika digunakan secara terus menerus maka akan menyebabkan dia cepat rusak. Tubuh kita juga butuh istirahat dari aktifitas yang dilakukannya secara terus menerus. Agar menghindari kerusakan pada jaringan tubuh. Berpuasa akan membuat tubuh beristirahat sejenak, sehingga tubuh kita akan menjadi lebih sehat. Rasulullah juga menegaskan hal tersebut dalam sabdanya. “Shumu, tashihu” (Berpuasalah kalian, maka kalian akan menjadi sehat).
Saudara sekalian yang dirahmati Allah. Hikmah berikutnya dari berpuasa Ramadhan adalah, Darajatul Muttaqin.

Darajatul muttaqin adalah meningkatkan derajat ketaqwaan. Ketika melaksanakan puasa, kita harus menahan diri dari segala yang dapat membatalkannya. Kita tidak makan, tidak minum, sekalipun tidak diketahui oleh manusia. Menjaga diri dari berbuat kemungkaran dan senantiasa melakukan amal kebaikan. Dengan niat yang tulus ikhlas beribadah, ini akan meningkatkan derajat ketaqwaan kita kepada Allah.

Ma'asyral muslimin yang dirahmati Allah


Selain meningkatkan derajat ketakwaan, ada hikmah yang laiinnya dari berpuasa di bulan Ramadhan, yaitu Mawaddatul Bainal Muslimin.

Berpuasa dibulan Ramadhan dapat menumbuhkan sikap saling mencintai sesama muslim. Ketika menahan lapar kita akan merasakan bagaimana rasa yang dialami oleh saudara-saudara kita yang tidak memiliki makananan. Menumbuhkan rasa peduli kita terhadap saudara kita yang kadang tidak makan berhari-hari karena kesulitan ekonomi. Kita akan saling peduli terhadap sesama. Miskin dan kaya tidak ada beda, sama-sama merasakan menahan diri.

Demikianlah. Setiap Allah memberikan perintah, tidak ada satu pun yang tidak memiliki hikmah. Dengan momentum bulan suci Ramadhan, mari kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Meraih hikmah-hikmah ibadah. Mudah-mudahan kita menjadi golongan yang dirindukan oleh Surga, Amin ya Rabbal ‘alamin.

Demikianlah tausiah singkat saya pada hari ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua, jika ada kata-kata yang salah; kepada Allah saya mohon ampun, kepada teman-teman dan saudara sekalian saya mohon maaf. Akhiru kalam wabillahi taufiq wal hidayah
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Tidak ada komentar:

Pribadi. Diberdayakan oleh Blogger.